ARTICLE AD BOX
Sebab diprediksi akan terjadi peningkatan volume penumpang yang signifikan. Berbagai langkah antisipasi telah disiapkan guna memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan para pengguna jasa bandara.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab, menyampaikan telah menyusun delapan program utama yang menjadi target persiapan untuk menghadapi Nataru tahun ini. Program-program tersebut meliputi koordinasi intensif dengan berbagai instansi terkait, perbaikan infrastruktur, hingga pengaturan lalu lintas kendaraan di sekitar bandara.
“Persiapan Nataru kami memiliki delapan program utama. Yang pertama adalah koordinasi dengan instansi terkait. Kami telah mengadakan pertemuan dengan berbagai stakeholder hampir 3 hingga 4 kali, termasuk dengan Kapolres, Danlanud, serta Kapolda dan instansi lainnya. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk membahas tantangan yang kami hadapi, terutama terkait dengan kemacetan besar yang terjadi pada tahun 2023 di jalan tol yang berdampak pada situasi di bandara,” ungkap Ahmad Syaugi belum lama ini.
Untuk mengatasi potensi kemacetan, Bandara Ngurah Rai dikatakan telah merancang sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah dengan memperbaiki desain lalu lintas di area sekitar pintu masuk jalan tol. Pada tahun lalu, pihaknya hanya memiliki empat pintu masuk, namun sekarang telah menambah jumlahnya menjadi delapan pintu. Dengan begitu, Ahmad Syaugi berharap arus kendaraan dapat lebih lancar dan kapasitas untuk keluar masuk kendaraan akan meningkat secara signifikan.
Langkah lainnya, lanjut Ahmad Syaugi, adalah memperbaiki fasilitas Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang sebelumnya menjadi sumber kemacetan dan gangguan. JPO yang ada sebelumnya sering kali membuat penumpang harus berjalan di bawah terik matahari, sehingga pihaknya memutuskan untuk memindahkan akses penyeberangan ke atas, baik untuk area domestik maupun internasional. “Meskipun saat ini tidak ada lift untuk internasional, kami akan terus melanjutkan pembangunan fasilitas ini,” katanya.
Selain itu, bandara juga memperluas area sebelum dan sesudah pintu masuk untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas kendaraan. “Kami telah mengubah beberapa area yang sebelumnya terlalu luas menjadi lebih sempit, untuk memberikan ruang yang lebih optimal bagi kendaraan yang berputar dan melakukan manuver,” tuturnya.
Program lainnya adalah pembersihan area ‘gerandong’, yang belakangan viral karena adanya jasa transporasi online yang mengganggu kelancaran lalu lintas. Bandara Ngurah Rai bekerja sama dengan Satpol PP BKO Kuta, TNI AU, dan kepolisian untuk menindak tegas masalah ini. Sebagai bagian dari pengamanan dan kenyamanan, bandara juga akan mendirikan posko kepolisian di beberapa titik strategis. “Kami akan menempatkan posko di depan area domestik dan internasional untuk memantau situasi keamanan serta memberikan tempat istirahat bagi petugas,” kata Ahmad Syaugi.
Tak hanya itu, program berikutnya adalah pembukaan akses baru bagi kendaraan berlangganan. Saat ini, pihak bandara sedang dalam tahap progres untuk membuka akses khusus bagi kendaraan berlangganan. Dengan adanya akses ini, Ahmad Syaugi berharap arus penjemputan penumpang akan lebih tertata dan tidak terjadi tumpukan kendaraan, seperti yang terjadi pada tahun lalu.
Dengan berbagai persiapan ini, pihak Bandara Ngurah Rai berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan lancar bagi para penumpang selama liburan Nataru 2025. “Kami ingin memastikan bahwa arus mudik dan arus balik dapat berjalan dengan lancar, sehingga wisatawan maupun warga yang melakukan perjalanan dapat menikmati liburan dengan tenang dan aman,” katanya. 7 ol3