Debat, Dua Paslon Saling Sindir Program

2 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali 
Dua pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) tampil cukup prima pada debat publik perdana Pilgub Bali 2024 di Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar, Rabu (30/10) malam mulai pukul 19.00 Wita. Dalam debat bertema ‘Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan’ ini kedua paslon saling kritik program yang dilontarkan masing-masing paslon. 

Paslon nomor urut 1 Mulia-PAS menyebut berbagai permasalahan yang ada saat ini mulai kemacetan hingga sampah tidak akan menjadi pembahasan jika pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Gubernur Koster berhasil mengatasi persoalan-persoalan tersebut. 

Paslon ini juga menguliti kebijakan bagi-bagi hibah Bupati Badung yang kini maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali. Mulia-PAS mengkritik dana hibah Bupati Badung dinilainya tidak tepat sasaran. Dana untuk pembangunan pura-pura di seluruh Bali disebutnya dilakukan tanpa kajian dan terburu-buru. Muliawan Arya alias De Gadjah menuding banyak pura yang memiliki nilai sejarah justru dibongkar hanya gara-gara memenuhi kewajiban membangun pura dari dana hibah. 

Buntutnya, De Gadjah juga menuding paslon nomor urut 2 bersurat kepada para bendesa untuk memilih paslon nomor urut 2. “Bolehkah bendesa berpolitik praktis?” tanyanya. De Gadjah juga menyindir pasangan Koster-Giri yang masih yakin bisa mengakses dana hibah Kabupaten Badung jika terpilih memimpin Bali. Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini, hal tersebut mustahil karena kewenangan tersebut berada sepenuhnya pada Pemerintah Kabupaten Badung. Di sisi lain, Koster-Giri membidik Mulia-PAS lewat keterbatasan pengalaman membidangi pembangunan pariwisata. 

Giri Prasta yang berpengalaman sebagai Bupati Badung dua periode menyebut paslon Mulia-PAS hanya membuat program tanpa dasar yang jelas. Menurut Giri Prasta data yang valid dan jelas perlu dimiliki agar program yang dirumuskan mengena kepada masyarakat langsung. Salah satunya Giri menyebut Mulia-PAS yang mengatakan jumlah kunjungan wisman ke Bali mencapai 53 juta pada saat acara dengar publik (hearing) bersama GIPI Bali beberapa waktu lalu. Menurutnya, pemahaman data yang baik perlu untuk merumuskan program dengan benar. 

Berpengalaman menangani pajak pariwisata, Giri meminta Mulia-PAS menyebutkan empat pajak hiburan tertentu yang jadi sumber PAD bagi kabupaten/kota dengan pajak besar mencapai 40-75 persen. Tidak mendapat jawaban memuaskan, Giri Prasta menjelaskan empat bidang tersebut mulai Club Malam, Diskotek, Mandi Uap atau Spa, dan Karaoke, memiliki tenaga kerja yang cukup besar. 

“Pajak Hiburan Tertentu ada Club Malam, Diskotek, Mandi Uap atau Spa, dan Karaoke. Itu pajaknya 40-75 persen. Kami mengakomodir dengan kebijakan insentif fiskal,” kata Giri merujuk pengalamannya sebagai Bupati Badung. Giri menjawab bagi-bagi hibah kepada kabupaten/kota sebagai upaya mengembalikan apa yang telah diberikan kebudayaan Bali untuk pariwisata Bali. Karena itu renovasi pura menjadi concern peruntukan hibah. 

“Dulu pariwisata yang membangun budaya. Sekarang pariwisata yang membangun budaya,” ucapnya. Kedua paslon juga menyinggung pembangunan infrastruktur guna menunjang pariwisata Bali. Paslon Mulia-PAS kembali menyampaikan pentingnya merealisasikan Bandara Bali utara dan revitalisasi Pelabuhan Celukan Bawang. “Itu pentingnya kami satu jalur dengan Pemerintah Pusat saat ini,” sebut Suradnyana. 

Sementara mengawali debat semalam, kedua Paslon masing-masing menyampaikan visi misinya. Paslon Mulia-PAS dalam paparan visi misinya berkomitmen merealisasikan infrastruktur strategis di Bali, mulai Bandara Bali Utara hingga membangun stadion berstandar internasional.

"Merealisasikan pembangunan bandara Bali Utara dan infrastruktur penunjangnya dan menuntaskan blank spot internet di seluruh Bali yang mana dua program ini telah dijanjikan lima tahun lalu, tapi tidak terealisasi. Kami Mulia-PAS datang untuk merealisasikannya," ujar De Gadjah. De Gadjah juga menyerukan slogan 'satu jalur' dengan pemerintah pusat untuk meringankan anggaran provinsi Bali. Ia menyinggung adanya defisit dan utang.

Sedangkan Calon Gubernur (Cagub) Bali nomor urut 2 Wayan Koster menyampaikan beberapa program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan sektor pariwisata di Bali. Dia menyatakan, bahwa pihaknya akan fokus pada restorasi kawasan pura di Bali, khususnya Pura Besakih, yang merupakan salah satu pura paling suci di Pulau Dewata. "Kami akan melakukan restorasi Pura Besakih karena banyak palinggih yang mengalami kerusakan berat," ujar Koster.

Selain itu, Koster juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan kawasan pusat kebudayaan Bali di Klungkung. "Kawasan ini akan menjadi ikon baru pariwisata Bali, yang tidak hanya menarik wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara," kata Koster. Tak hanya itu, Wayan Koster juga menyinggung proyek pembangunan Turyapada di Buleleng, yang menurutnya akan menciptakan destinasi pariwisata kelas dunia di wilayah tersebut.
 
Untuk mengatasi kemacetan di sejumlah kawasan pura, seperti Pura Batur, Koster mengusulkan pembangunan gedung parkir di sekitar pura tersebut. "Kami berencana membangun gedung parkir di Pura Batur, mengingat sering terjadi kemacetan saat upacara berlangsung," ujar Koster. Koster juga menyoroti masalah kemacetan di jalur penghubung antara Pura Batur dan Pura Besakih, yang sering mengalami kepadatan kendaraan karena kegiatan keagamaan yang berlangsung bersamaan. 

Pihaknya akan membangun jalan penghubung, antara Pura Batur dan Besakih agar arus lalu lintas lebih lancar, terutama saat ada upacara besar. Selain itu, ada rencana pembangunan jalan baru bernama Jalan Sang Hyang Ambu yang akan menghubungkan wilayah Klungkung dan Karangasem. “Kami juga akan membangun terowongan sepanjang 200 meter untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” tutur Koster. Dalam sektor infrastruktur, Koster-Giri juga berkomitmen melanjutkan pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi yang saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan. 

Debat publik atau debat terbuka antarpaslon adalah salah satu jenis metode kampanye. Debat ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait visi misi paslon, sehingga menjadi bahan pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan. Setelah debat perdana ini, KPU Bali akan kembali menggelar debat publik pada 9 dan 20 November 2024 mendatang. 7 ad
Read Entire Article