Wayan Aris Jadi Kaling Termuda di Jimbaran

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
Wayan Aris ini baru saja dilantik oleh Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta di Ruang Pertemuan Kantor Camat Kuta Selatan pada Senin (11/11) pagi.

Pria kelahiran 14 April 1988 ini berusia 36 tahun, dikenal tidak hanya sebagai pemimpin muda tetapi juga sosok yang mencintai seni, yang terlihat dari tato-tato di lengannya. Walau memiliki tato, Wayan Aris menegaskan bahwa penampilannya tidak memengaruhi kualitas kepemimpinannya.

“Tato bagi saya adalah bagian dari seni dan budaya Bali. Saya ingin membuktikan bahwa tato tidak bisa dijadikan acuan untuk menilai baik atau buruknya seseorang,” ujar Wayan Aris pada Senin (11/11) siang. 

Dia mengaku, beberapa tato di lengannya merupakan karya dari teman-teman pelaku UMKM, khususnya di bidang usaha tato. Apalagi tato pertamanya saat dia berusia 26 tahun. Saat itu, dia semakin cinta seni tato, dia menilai hal itu sebagai bentuk dukungan untuk temannya yang pengusaha tato di Bali. Bahkan dia juga berencana akan menambah tato di bagian leher.

Di balik penampilannya yang unik, Wayan Aris adalah pemimpin muda yang berdedikasi tinggi untuk masyarakat dan budaya Bali. Dengan latar belakang pendidikan D3 Perhotelan dari Politeknik Negeri Bali, dia telah aktif di berbagai kegiatan desa, termasuk sebagai juru arah di banjar setelah menikah. Sebagai Kaling termuda kedua di Kuta Selatan, Wayan Aris siap menjalankan tanggung jawab besar ini hingga usia 60 tahun.

“Perasaan saya bahagia sekaligus deg-degan karena ini tanggung jawab besar di lingkungan. Karena warga kami di lingkungan ini terbesar di Jimbaran,” imbuhnya.

Sebagai kaling baru, Wayan Aris telah menyiapkan beberapa program prioritas yang berfokus pada peningkatan kualitas layanan dan fasilitas bagi warga Ubung. Salah satu program utamanya adalah menghidupkan kembali Sekaa Gong pemuda, yang sebelumnya sempat vakum. “Sebelumnya, banyak warga yang mengeluh kesulitan mengakses gong saat ada acara kedukaan menuju setra (kuburan). Ke depan, saya ingin memfasilitasi ini agar warga tidak perlu repot atau mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa gong dari luar,” ungkapnya.

Selain mengaktifkan Sekaa Gong, Wayan Aris juga menyoroti perlunya perbaikan dalam layanan komunikasi antara Kaling dan warga. Berdasarkan masukan dari masyarakat, banyak yang merasa kesulitan untuk menghubungi kaling sebelumnya, terutama dalam situasi darurat. Oleh karena itu, Wayan Aris berkomitmen untuk selalu bisa diakses oleh warga kapan pun diperlukan.

“Tugas saya adalah memastikan warga bisa berkomunikasi dengan kaling kapan pun diperlukan, terutama untuk urusan-urusan darurat,” tegasnya.

Wilayah Ubung yang dipimpinnya saat ini adalah lingkungan terbesar di Jimbaran, dengan lebih dari 480 Kepala Keluarga (KK) warga adat dan sekitar 200 KK warga dinas. Menyadari tantangan besar ini, Wayan Aris berjanji untuk selalu mendengarkan keluhan warga dan menyelesaikan permasalahan dengan bijak.

Terpisah Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, memberikan apresiasi terhadap terpilihnya I Wayan Harista Yasa sebagai Kaling Ubung. Menurutnya, sosok Wayan Aris yang masih muda membawa harapan baru untuk memberikan kontribusi nyata dan inovatif bagi masyarakat.

“Saya melihat sosok kaling yang baru ini masih muda. Semoga Wayan Aris memiliki kecakapan, inovasi, kinerja, dan talenta yang baik,” ujar Gede Arta.

Dengan usia yang masih muda, Wayan Aris diharapkan mampu membawa perubahan dan menjadi panutan bagi masyarakat Lingkungan Ubung. Gede Arta berharap agar Wayan Aris dapat menjalankan tugasnya dengan baik, menghadirkan inovasi, serta menjalin hubungan yang erat dengan warga. “Harapan saya ke depan, Wayan Aris hadir dengan kontribusi yang nyata, dan benar-benar melayani kebutuhan warga dengan sepenuh hati,” harap Gede Arta. 7 ol3
Read Entire Article