Ancam Irigasi, ABT Marak di Jatiluwih

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Hal tersebut langsung disoroti Ketua DPRD Tabanan Nyoman Arnawa. Menurutnya, pembangunan ABT harus diawasi ketat terutama di daerah pegunungan karena menyangkut kepada pertanian. "Ini jujur khusus di desa saya (Mangesta) kami punya aturan desa tidak boleh membangun ABT. Nah ini di Jatiluwih kok masih banyak ada pengeboran?," tanyanya. 
 
Dia meminta hal tersebut harus ditertibkan. Karena jika dibiarkan justru akan mengancam pertanian ke depan. "Kalau di jalur Denpasar - Gilimanuk atau Tabanan selatan bisalah di toleransi (pembangunan ABT). Nah ini di pegunungan. Kalau terus dibiarkan maka air untuk mengairi persawahan akan hilang," tegasnya. 
 
Dengan kondisi tersebut pemerintah harus bisa segera mengatasi penertiban ABT ini. Salah satunya harus dibuatkan Pergub dan Perda untuk mengaturnya. "Saya sudah larang dari dulu terutama di daerah Pegunungan. Sebab ketika terus adanya pengeboran maka lapisan bumi akan menjadi pecah, sehingga air yang naik ke permukaan akan terganggu," kata politisi PDIP asal Desa Mangesta, Kecamatan Penebel ini. 
 
Tak hanya soal aturan, Arnawa menegaskan pengawasan ketat harus dilakukan. Pengawasan tak harus juga dari tim kabupaten saja tetapi juga perbekel ikut mengawasi daerahnya masing - masing. "Sekali lagi saya tegaskan jika terus ada pengeboran sekian tahun lagi jangan mimpi deh ada air permukaan lagi. Intinya harus ada pengkajian secara tegas jangan sampai ada ABT - ABT liar," tandasnya.7des
Read Entire Article