Badung Rancang Satu KK Miskin Satu Sarjana

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung baru saja meluncurkan bimbingan belajar (Bimbel) bahasa Inggris gratis berbasis banjar untuk siswa di Badung. Program perdama ini menyasar 62 banjar yang mewakili seluruh desa dan kelurahan yang ada di Gumi Keris. Ke depan program di bidang pendidikan tidak hanya sebatas bimbel gratis, sebab Pemkab Badung kini juga merancang program pendidikan untuk masyarakat miskin.

Program ini disebut Satu KK Miskin Satu Sarjana. Bahkan, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa sudah menggaungkan program itu dan sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) untuk melakukan kajian dan menyiapkan regulasinya.

Kadisdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana, mengakui masih mempersiapkan regulasi terkait program tersebut. Bahkan perlu berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mendata masyarakat di Gumi Keris yang masuk kategori miskin.

“Kami masih merancang regulasi dan tetap meminta arahan dari pimpinan, mengingat kategori masyarakat miskin perlu dikoordinasikan juga dengan OPD terkait,” ujar Dwipayana, Rabu (21/5). 

Mengingat kajian masih terus dimatangkan, Dwipayana belum bisa memastikan kapan program Satu KK Miskin Satu Sarjana akan diluncurkan.

Sementara, Bupati Adi Arnawa mengaku menyusun program pendidikan untuk masyarakat miskin. “Saya ingin sekali ada satu keluarga miskin, ada satu sarjana, sehingga masyarakat bisa terbantu dengan dalam dunia pendidikan,” ujar Bupati Adi Arnawa.

Bupati Adi Arnawa mengaku saat ini sedang mengkaji program tersebut dengan leading sektor terkait, dalam hal ini Disdikpora. Harapannya dari program ini masyarakat miskin bisa terbantu dalam dunia pendidikan.

“Semua ini masih kami kaji bersama Disdikpora. Mungkin nanti dengan membuat MOU Bersama perguruan tinggi yang ada di Bali,” kata mantan Sekda Badung ini.

Bupati Adi Arnawa menegaskan ingin memotivasi anak-anak yang masih kategori miskin, sehingga mereka diharapkan bisa menuntut ilmu setinggi mungkin dan menggapai cita-citanya. “Jadi nanti kita akan kategorikan. Mohon maaf untuk masyarakat yang kurang lah, kita akan bantu nanti sesuai dengan kriteria, sehingga mereka menjadi sarjana,” jelasnya.

Mengenai beasiswa keluar negeri yang sebelumnya dirancang Pemkab Badung, Adi Arnawa menyebut jika program tersebut sejatinya sangat luar biasa, hanya saja kewenangan pemerintah daerah tidak bisa menjalankan program tersebut. “Itu program (beasiswa keluar negeri, Red) bagus sekali. Hanya saja masalahnya kita dibatasi dengan kewenangan. Kalau pemerintah kabupaten dan kota kan kewenangannya hanya tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),” kata Bupati Adi Arnawa. 7 ind
Read Entire Article