BPS Perkirakan Capai 7,75 Juta Ton Produksi Beras Mei-Juli 2025

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX
"Produksi beras untuk periode Januari-Juli 2025 sendiri diperkirakan meningkat, yaitu mencapai 21,76 juta ton beras, atau naik 14,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin.

Pudji menyebutkan angka realisasi bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensi, bergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang Mei-Juli tahun ini.

Lebih lanjut, kata Pudji, produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat pada April 2025 diperkirakan mencapai 5,23 juta ton, atau turun 2,68 persen dibandingkan April tahun lalu.

BPS juga mengumumkan bahwa realisasi luas panen padi pada bulan April 2025 mencapai 1,65 juta hektare. Angka ini turun 3,22 persen dibanding April 2024 (1,71 juta hektare).

"Penurunan luas panen ini diikuti oleh penurunan produksi padi. Diperkirakan produksi padi pada April 2025 mencapai 9,09 juta gabah kering giling, atau turun 2,68 persen dibandingkan April tahun lalu," katanya.

Adapun produksi beras subround I (Januari-April) 2025 mencapai 14,01 juta ton atau meningkat sebesar 26,54 persen dibandingkan subround I 2024.

Potensi luas panen padi 3 bulan setelahnya (Mei-Juli 2025) diperkirakan mencapai 2,64 juta hektare atau mengalami penurunan seluas 0,04 juta hektare atau sekitar 1,66 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan demikian, potensi luas panen padi periode Januari-Juli 2025 diperkirakan mencapai 7,14 juta hektare, atau meningkat seluas 0,88 juta hektare (14,01 persen) dibandingkan Januari-Juli 2024.

Terpisah, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyarankan pemerintah tidak terburu-buru melakukan ekspor, meski stok beras nasional melimpah.

Menurutnya, opsi ekspor sebaiknya dilakukan setelah bisa dipastikan ketersediaan beras untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri terpenuhi dengan aman.

"Hal itu belum bisa dipastikan hari-hari ini," kata Khudori dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dinamika produksi beras hingga akhir tahun ini, yang masih menyisakan tujuh bulan, diperkirakan akan penuh dengan berbagai tantangan. Maka dari itu, keputusan mengenai ekspor beras sebaiknya diambil pada akhir September nanti.

Pada periode tersebut, produksi beras nasional diperkirakan sudah mencapai 80-85 persen, sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pasokan domestik. 7 ant
Read Entire Article