DJ Diah Krisna Sampaikan Maaf

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali 
Disc Jockey (DJ) yang tampil dalam pesta kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tejakula, Buleleng, Ketut Diah Krisna Dewi yang beken dengan nama DJ Diah menyampaikan permintaan maaf. Penampilannya menjadi sorotan setelah video acara beberapa waktu lalu tersebut viral di media sosial dan menuai sejumlah komentar.

“Dengan adanya kasus ini saya memohon maaf apabila memang pakaian yang mungkin masih dinilai kurang pantas," ujar DJ Diah, Selasa (13/5) sore di Buleleng, didampingi oleh penasehat hukumnya, Eko Sasi Kirono dan Rekan.

Ia menyebut, tampil di pesta kelulusan sekolah tersebut atas undangan dari siswa-siswi. “Saya menghadiri acara tersebut berdasarkan undangan dari pihak penyelenggara yang menghubungi langsung ke manajer. Tema, genre lagu, dan outfit sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara,” kata dia.

"Saya sudah berusaha menggunakan pakaian yang selayaknya dibandingkan dengan performa saya di venue lain. Karena saya tahu di sana ada adik-adik dan saya berhadapan dengan instansi," imbuh perempuan asal Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, ini.

Selama tampil, manajemen DJ Diah Krisna juga mengambil video dan foto untuk keperluan dokumentasi. Cuplikan video itu juga ia unggah di akun Instagram miliknya. Namun ia menyayangkan video itu kemudian disebar tanpa seizin dirinya. Unggahan tersebut lalu mendapatkan sorotan dan komentar negatif dari warganet

"Yang tidak saya sangka adalah video yang saya unggah, direpost dan diambil serta berikut serta ID saya tertera di postingan senator yang itu mengundang pro dan kontra dan membias sampai saat ini. Semenjak adanya kejadian ini, kondisi mental saya kurang baik,” ucap DJ Diah.

Sementara itu, penasehat hukum DJ Diah, Eko Sasi Kirono menyebut jika kliennya di dalam unggahan tersebut terkesan disudutkan tentang penampilan berbau pornografi. “Bahkan malah membuat suasana semakin ricuh, tidak terkendali dan membias ke mana-mana, sehingga ada beberapa job dari klien kami yang dibatalkan dan ditunda,” ungkapnya.

Ia juga menyayangkan adanya mediasi di Kantor Senator DPD RI Bali, namun kliennya tidak pernah diajak ikut serta dan diundang untuk duduk bersama-sama. "Padahal klien kami berada di tengah-tengah permasalahan ini, tapi kenapa klien kami tidak pernah diikutsertakan dan diajak diskusi bersama-sama untuk mencarikan solusi yang terbaik dari permasalahan ini,” ujarnya.

Di sisi lain, permohonan maaf juga disampaikan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tejakula, Nyoman Sudimahayasa. Ia mengaku baru mengetahui acara tersebut saat menjelang acara. Meski demikian, ia menegaskan acara itu bukan bagian dari program resmi sekolah.

"Acara colour party ini atas inisiatif anak-anak yang lulus. Memang mereka minta izin ke sekolah namun kami tidak mengetahui apa itu colour party," ujarnya, dikonfirmasi terpisah.

Ia menyampaikan jika pembiayaannya acara tersebut pun berasal dari siswa dengan persetujuan orang tua. Sekolah, kata dia, sejak awal hanya memberikan izin untuk kegiatan bermain bubuk warna. Pihak sekolah disebut sedari awal mengetahui jika acara tersebut mengundang DJ sebagai penampil.

"Kami tahu ada DJ itu. Karena melihat ada tenda yang dipasang di lapangan basket, yang katanya itu untuk DJ-nya. Namun memang salahnya, DJ yang diundang siswa kami berpakaian seksi. Sehingga kami menyampaikan permohonan maaf,” ucapnya. 7 mzk
Read Entire Article