Hibah Rp 56,8 M Dicairkan Bertahap

14 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung mengalokasikan anggaran hibah senilai Rp 56,8 miliar untuk mendukung pelestarian adat, seni, dan budaya di Tahun 2025. Dana tersebut akan dicairkan dalam tiga tahap mulai Maret hingga September. 

Meski di tengah keterbatasan fiskal, Bupati Klungkung I Made Satria menegaskan komitmen tetap mendukung kegiatan kebudayaan di masyarakat. Bupati Satria bersama Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Anom memimpin sosialisasi proses pencairan hibah di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Kecamatan Klungkung, Rabu (7/5).

Sosialisasi ini untuk memperlancar proses pencairan serta meningkatkan pemahaman penerima hibah terkait penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban dana hibah.

Kadis Kebudayaan I Ketut Suadnyana menyampaikan besaran belanja Pemkab Klungkung untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan Tahun 2025 sebesar Rp 56.845.900.000. Pencairan dana hibah secara bertahap sebanyak 3 tahap. Tahap I mulai bulan Maret, tahap II mulai Juni, dan tahap III mulai bulan September.

Bupati Satria mengatakan di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Klungkung, masih bisa mengalokasikan anggaran hibah yang cukup besar untuk menunjang pelestarian adat, seni, dan budaya. "Ke depan saya ingin lebih maksimal lagi membantu warga. Karena masih banyak bangunan yang sudah rusak. Saya tegaskan supaya ini bisa berjalan setiap tahunnya," ujar Bupati Satria.

Dengan kondisi PAD Klungkung yang masih tergolong rendah, Bupati akan mengejar peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan program pembangunan prioritas yang akan berkontribusi menghasilkan pundi-pundi pendapatan bagi Kabupaten Klungkung. Salah satunya mengoptimalkan pariwisata di Kepulauan Nusa Penida.

Pungutan retribusi wisatawan juga akan diubah dari manual ke digital guna mencegah kebocoran. Pemungutannya tidak lagi dipungut di kawasan, namun langsung di masing-masing destinasi wisata. Hal ini akan diimbangi dengan pembangunan sarana dan penataan destinasi wisata serta perbaikan akses jalan.

Pembangunan dan penataan destinasi wisata serta perbaikan jalan menuju destinasi wisata akan menjadi skala prioritas utama. Perbaikan jalan di Nusa Penida diharapkan mulai bulan Juni, tidak lagi menggunakan aspal coldmix tapi menggunakan hotmix yang kualitasnya lebih baik.

Bupati Satria menegaskan kepada penerima hibah agar menggunakan anggaran yang diterima sesuai dengan alokasi peruntukannya. Pekerjaan fisik serta pelaporannya harus selesai tepat waktu yang telah ditetapkan. "Setelah mendapatkan haknya, mohon kewajibannya dipenuhi yakni laporan pertanggungjawaban paling lambat diserahkan 31 Desember 2025," ujar Bupati Satria. 7 wan
Read Entire Article