Jelang Idul Adha, Distan Denpasar Periksa Kesehatan Hewan Kurban

1 day ago 5
ARTICLE AD BOX
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar drh Ni Made Suparmi, mengemukakan kegiatan pengecekan ini rutin dilakukan setiap menjelang Idul Adha. Dari hasil pemeriksaan, kondisi fisik hewan kurban secara umum sehat dan layak dijual.

Dia menyebutkan bahwa pemeriksaan meliputi kondisi mata, mulut, hidung apakah kering atau lembab, serta kaki apakah pincang atau tidak. Selain itu, penilaian juga dilakukan terhadap nafsu makan, perilaku, dan gerakan hewan.

“Jika ditemukan tanda-tanda tidak normal, seperti lesu, respons makan lemah, atau ada leleran pada mata, maka pedagang akan diminta untuk memisahkan dan melaporkan ke dinas untuk ditindaklanjuti,” kata Suparmi.

Untuk masyarakat awam, dia menyarankan agar calon pembeli memperhatikan perilaku hewan. “Hewan sehat biasanya aktif, nafsu makan baik, dan tidak menunjukkan gejala lesu. Pembeli bisa mencoba memberikan pakan untuk melihat responsnya,” imbuhnya.

Suparmi juga menegaskan bahwa seluruh hewan kurban yang dijual di Denpasar berasal dari daerah-daerah di Bali seperti Buleleng, Kintamani (Kabupaten Bangli), dan Tabanan. “Penyakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah tidak ditemukan, tapi pengawasan tetap kami lakukan secara intensif,” ujarnya.

Kendati tidak ada masalah dengan kesehatan hewan untuk dijadikan kurban, menjelang perayaan Idul Adha 2025, penjualan kambing untuk kurban di Kota Denpasar mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Yanti, seorang pedagang kambing mengaku bahwa penjualannya tahun ini turun signifikan. “Dulu bisa sampai 200 ekor, sekarang hanya sekitar 100-an. Tidak seramai dulu. Jualan di pinggir jalan sekarang menurun juga,” ucapnya, Selasa (3/6).

Dia mengatakan harga kambing saat ini berada di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta. Harga kambing Rp 3,5 juta yang paling banyak dicari pembeli. Semua kambing yang dia jual diambil dari Asah Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Ilham, 26, penjual kambing lainnya juga merasakan hal serupa. Dikatakannya, biasanya H-5 sudah ramai, tapi sekarang masih sepi. “Harga Rp 3,5 juta biasanya paling laku. Dari 100 ekor yang disiapkan, belum terlalu banyak yang terjual,” kata Ilham. 7 mis
Read Entire Article