Kakak Beradik Korban Kecelakaan Diaben

13 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Kepergian keduanya akibat kecelakaan di Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Gede Krisna dan Komang Angga, merupakan anak keempat dan kelima, dari pasangan Komang Sudarsana dan Ni Komang Rediasa. 

Paman almarhum bernama Gede Widiada mengungkapkan, Gede Krisna dan Komang Angga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kedua orang tua. Sedangkan di kalangan masyarakat, keduanya juga dikenal sebagai sosok yang baik dan supel. 

Ia bercerita, Gede Krisna baru saja mendapat pekerjaan di Kota Denpasar sebelum terjadi peristiwa yang merenggut nyawanya itu. “Belum lama ini, Gede Krisna baru saja diterima kerja di wilayah Denpasar,” ucap Widiada saat ditemui di upacara pengabenan tersebut.

Ia mengatakan, pada saat peristiwa kecelakaan itu, keduanya hendak ke Kota Denpasar mengunjungi kediaman salah satu kakaknya. Si bungsu Komang Angga yang sebelumnya enggan diajak ke Denpasar, pada saat itu tumben mau ikut. 

“Baru kemarin (Sabtu 26 April 2025) dia mau diajak ke Denpasar. Dia pamitan dan cium tangan ibu bapaknya, kemudian berangkat. Kebetulan pada saat itu baru selesai hujan,” ungkapnya.

Namun nasib berkata lain. Keduanya mengalami musibah kecelakaan saat tiba di KM 4,9 ruas jalan Singaraja-Denpasar. Keduanya meninggal dunia pasca ditabrak bus yang mengangkut rombongan study tour. “Kami dari pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas,” ujarnya. 

Diungkapkan pula, dari pihak sopir bus sudah beritikad baik. Ia telah mendatangi rumah duka untuk bertanggung jawab. "Dua hari yang lalu dia ke rumah duka. Kami menerima dengan baik itikad beliau," imbuhnya. 

Sementara itu, upacara pengabenan Gede Krisna dan Komang Angga berlangsung selama sehari penuh. Upacara pengabenan dihadiri kerabat dekat serta warga desa.

Anggota keluarga lainnya bernama Made Juniada mengungkapkan, sejak pukul 07.00 Wita, layon atau jenazah keduanya sudah tiba di krematorium. Selanjutnya dilakukan prosesi pengabenan. “Upacara dilaksanakan sehari penuh. Prosesi terakhir yakni meajar-ajar ke Pura Kayangan Tiga Desa Asat Banyuasri, dan terakhir ngelinggihang di merajan,” ucapnya.7 mzk
Read Entire Article