ARTICLE AD BOX
Ayu Kristi mengapresiasi inisiatif LPM Desa Sumerta Kelod yang dinilainya sangat mencerminkan semangat pemberdayaan masyarakat. Rangkaian kegiatan mencakup pelayanan kesehatan gratis, lomba budaya untuk anak-anak, pemberdayaan literasi melalui perpustakaan keliling, lomba mewarnai, menulis tegak bersambung, kegiatan mendongeng, hingga pameran UMKM lokal.
“Ini merupakan bentuk nyata dari gotong royong dan pemberdayaan masyarakat yang patut dicontoh,” ujar Ayu Kristi.
Ketua Panitia sekaligus Ketua LPM Desa Sumerta Kelod Ir I Made Sucita menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang telah dilakukan selama tiga tahun masa kepengurusan. LPM sebagai mitra pemerintah desa berkomitmen mengeksekusi program-program pemberdayaan dengan melibatkan masyarakat banjar, perangkat adat, pecalang, pemangku, hingga teknisi lokal.
“Bulan bakti gotong royong adalah bentuk sinergi antara dinas dan adat. Kami ingin masyarakat, khususnya anak-anak, terbiasa dengan budaya Bali sejak dini. Karena di era teknologi ini, sangat penting menanamkan nilai budaya dan jati diri sejak usia dini,” ucapnya.
Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya, juga digelar lomba membuat penjor bagi siswa laki-laki dan lomba membuat canang sari dan tipat bagi siswa perempuan. Kegiatan ini dirancang untuk membiasakan generasi muda dalam menjalankan tradisi, sehingga mereka mampu melestarikan budaya Bali hingga dewasa.
Dalam upaya meningkatkan minat baca, juga diselenggarakan pameran perpustakaan yang menghadirkan dongeng dari cucu Made Taro, tokoh pelestari budaya Bali. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali minat anak-anak terhadap cerita rakyat yang mulai ditinggalkan.
“Anak-anak usia dini adalah masa emas. Dengan mengenalkan budaya dan literasi sejak kecil, kita bisa menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan cinta budaya,” kata Made Sucita.
Hadir Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati, Plt Bidang Keswadayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Denpasar Ni Ketut Ayu Andhayani, Ketua TP PKK Kecamatan Denpasar Timur Ida Ayu Wayan Karang Sujani, Perbekel Sumerta Kelod I Gusti Ketut Anom Suardana, serta berbagai elemen masyarakat dari anak-anak hingga lansia. 7 bin