ARTICLE AD BOX
Tiga reservoar itu berlokasi di Kampial, Labuan Sait, dan kawasan Puspem Badung. Namun demikian, belum semua reservoar berfungsi secara maksimal.
“Untuk reservoar di Kampial itu sudah berfungsi 100 persen dan pengaliran air di sana sudah sangat bagus. Jadi, kalau tidak terjadi permasalahan di jaringan produksi, di sana tidak ada keluhan,” ujar Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama, Made Suarsa, pada Senin (14/5).
Sementara untuk reservoar di Labuan Sait diakui masih terkendala kekurangan pasokan air. “Reservoar di Labuan Sait sudah bisa menampung air, tetapi belum optimal karena permasalahan air kita di hulu. Reservoar baru bisa berfungsi optimal jika kontinuitas air kami terjaga. Tetapi saat ini kontinuitas air kami itu memang belum,” jelas Suarsa.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya juga berupaya dengan pemasangan pipa bawah laut dengan skema kerjasama B2B. “Intinya dengan air yang saat ini sedang kita olah di hulu yaitu di DAM Estuari, kemudian ditambah kerja sama B2B pemasangan pipa bawah laut, maka reservoar di Labuan Sait itu akan seterusnya terisi air,” katanya.
Sedangkan untuk reservoar di Puspem Badung, lanjut Suarsa, juga belum berfungsi optimal. Dia menyebut, ketinggian reservoar setelah dievaluasi ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air hingga ke Kerobokan. Alhasil, harus dibantu dengan pemompaan.
“Dari kajian awal, kami memprediksi dengan ketinggian reservoar itu bisa mengalirkan sampai dengan daerah Dalung hingga Kerobokan. Setelah kemarin itu kami ujicoba dengan gravitasi, ternyata tidak cukup. Sekarang kami sudah memproses untuk menambah pompa booster,” ucap Suarsa.
Ditambahkan, untuk reservoar yang ada di Puspem Badung juga berfungsi untuk mengantisipasi bilamana terjadi permasalahan air di Penet. “Sampai saat ini permasalahan di Penet itu masih sama, begitu hujan bendungannya kempes. Itulah kami membuat reservoar, supaya saat itu terjadi, pelayanan ke pelanggan tidak terganggu saat Penet bermasalah,” tegasnya. 7 ind