Quartararo Batal Menang, Aprilia Ukir Sejarah di MotoGP Inggris

Insiden menyesakkan itu terjadi ketika perangkat pengatur tinggi suspensi belakang Yamaha YZR-M1 milik Quartararo terkunci di posisi rendah, membuat laju motornya tak lagi stabil. Pembalap Prancis itu sempat berupaya keras membebaskan sistem dengan menginjak rem berulang kali, namun akhirnya harus menepi dan jatuh terduduk di tepi lintasan. Kemenangan yang sudah di depan mata pun lenyap.

Kondisi ini dimanfaatkan sempurna oleh Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), yang langsung mengamankan posisi terdepan dan mengunci kemenangan pertamanya bersama Aprilia. Kemenangan ini juga menjadi yang pertama bagi pabrikan asal Noale tersebut sejak balapan di Amerika (COTA) musim lalu.

"Ini sungguh luar biasa, bulan-bulan terakhir sangat berat untuk saya. Tapi Aprilia percaya pada saya. Kami bekerja keras dan akhirnya menuai hasil," ungkap Bezzecchi usai balapan.

Aprilia juga menyampaikan pesan tajam kepada Jorge Martin, pembalap mereka yang tengah cedera dan dikabarkan ingin memanfaatkan klausul keluar dari kontrak musim 2026. CEO Aprilia, Massimo Rivola, menyindir langsung: "Pesan untuk Jorge: motor kami bisa menang."

Johann Zarco (Castrol Honda LCR) tampil solid dan finish kedua, disusul Marc Marquez (Ducati Lenovo) di posisi ketiga. Marquez sempat terlempar ke posisi kedelapan akibat masalah grip pada ban depan, namun berhasil bangkit dan menyalip Franco Morbidelli (Pertamina VR46 Ducati) di lap terakhir.

Balapan ini penuh insiden sejak awal. Perlombaan sempat dihentikan (red flag) karena tumpahan oli akibat insiden antara Aleix Espargaro dan Franco Morbidelli. Semua pebalap diizinkan mengikuti ulang start karena belum menyelesaikan tiga lap.

Francesco Bagnaia (Ducati) juga menjadi sorotan, setelah jatuh di lap keempat. Ia tampak emosional dan nyaris menangis saat kembali ke paddock.

Sementara itu, dua rookie—Fermin Aldeguer (Gresini Ducati) dan Somkiat Chantra (LCR Honda)—berhasil menyelesaikan balapan di posisi ke-9 dan ke-19.

Dengan hasil ini, persaingan gelar semakin menarik mengingat sejumlah pebalap unggulan gagal meraih poin maksimal. Satu hal yang pasti, drama dan kejutan masih terus mewarnai musim MotoGP 2025.