Ratusan Anak di Klungkung Putus Sekolah

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung telah melakukan berbagai upaya memperbaiki situasi ini, termasuk mendata ulang untuk memastikan akurasi data yang dimiliki. 

Kadis Dikpora Klungkung I Ketut Sujana menegaskan, telah gencar sosialisasi kepada perbekel dan masyarakat terkait program keaksaraan dan kesetaraan pendidikan. “Kami juga menjalankan pembelajaran kesetaraan A, B, dan C sebagai alternatif pendidikan bagi mereka yang putus sekolah,” ujar Sujana, Selasa (8/4). Pada tahun 2025, terdapat empat lembaga atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang aktif melaksanakan program kesetaraan mulai dari paket A hingga paket C. Peserta yang terdaftar mencapai 353 orang. 

“Ini adalah data terbaru yang kami tangani. Kami sadar pemerintah daerah tidak bisa memaksa warga mengikuti pendidikan kejar paket. Kami berkomitmen untuk terus memfasilitasi melalui program kesetaraan ini,” terang Sujana. Dia juga mengungkapkan minat masyarakat mengikuti program kesetaraan masih rendah. “Kami terus mendorong agar masyarakat semakin sadar pentingnya pendidikan. Semoga ke depannya minat mereka semakin tinggi,” harapnya. Dengan langkah-langkah yang terus diupayakan, diharapkan jumlah anak putus sekolah di Klungkung berkurang dan mereka bisa mendapatkan kesempatan meraih masa depan yang lebih cerah.

Fenomena putus sekolah tidak hanya berdampak pada masa depan anak-anak tersebut, juga berpotensi memengaruhi kesejahteraan ekonomi dan sosial keluarga mereka. Anak putus sekolah lebih rentan terjerumus perilaku negatif dan kriminal. Minimnya pendidikan membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang tidak sehat. Hal ini dibuktikan dengan kasus pencurian yang terjadi di Klungkung beberapa waktu lalu, di mana sejumlah pelakunya anak-anak yang putus sekolah. 7 wan
Read Entire Article