ARTICLE AD BOX
Pura Agung Jagatnatha yang terletak di Jalan Mayor Wisnu, tepat di samping lapangan Puputan Badung, menjadi salah satu pusat persembahyangan bagi umat Hindu di ibu kota Provinsi Bali. Banyak di antaranya merupakan perantauan dari berbagai daerah yang tidak sempat pulang kampung untuk merayakan Galungan.
"Setiap Galungan, pura ini memang selalu ramai. Apalagi bagi umat yang tinggal di Denpasar dan tidak sempat ke kampung halaman," ujar salah satu petugas keamanan adat (pecalang) yang berjaga di area pura.

Jero Mangku Pura Agung Jagatnatha memercikkan tirta kepada umat Hindu yang baru selesai melakukan persembahyangan. -SURYADI
Puncak kepadatan diperkirakan akan terjadi pada malam hari, sebagaimana pola yang kerap terjadi pada hari besar keagamaan sebelumnya. Pihak pengempon pura telah menyiapkan pengaturan lalu lintas dan pelayanan persembahyangan agar umat tetap nyaman dan khusyuk.

Pura Agung Jagatnatha sendiri selesai dipugar dua tahun lalu dan kini memiliki tampilan yang lebih megah, dengan tambahan sejumlah fasilitas pendukung persembahyangan.
Hari Raya Galungan sendiri dirayakan setiap 210 hari oleh umat Hindu sebagai simbol kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan). Tradisi ini ditandai dengan pemasangan penjor di depan rumah, pembuatan lawar dan sajian khas lainnya, serta persembahyangan di pura maupun di merajan keluarga. *adi