ARTICLE AD BOX
Hadir pula Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, anggota DPRD Denpasar I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwita, Perbekel Padangsambian Klod I Gede Wijaya Saputra.
Ketua Prajuru Pura Dalem Pejarakan I Made Suwindra menjelaskan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah, lan Padudusan Manawaratna di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Klod ini dilaksanakan guna melengkapi aci di pura tersebut. Puncak karya berlangsung pada Anggara Kasih Julungwangi, Selasa (8/4).
Dikatakannya, Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana ini diempon oleh tiga banjar, yakni Banjar Umadui, Banjar Jaba Pura, dan Banjar Batu Bolong dengan jumlah krama sebanyak 300 lebih. Setelah rangkaian puncak karya berlangsung, dilanjutkan upakara paselang, nyejer, panyineban hingga berakhir nanti pada Nutug Bulan Pitungdina Karya.
“Kami menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselanggaranya upacara yadnya ini. Semoga keseimbangan alam semesta dapat terus kita jaga sesuai dengan falsafah Tri Hita Karana,” kata Suwindra.
Jaya Negara memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan krama pangempon Pura Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Klod dalam mendukung pembangunan parahyangan suci. Hal ini sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan spirit vasudhaiva kutumbakam yang bermakna menyama braya, kita semua bersaudara.
Dikatakannya, Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah, lan Padudusan Manawaratna ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud srada bakti krama pangempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi Tri Hita Karana. @ mis