ARTICLE AD BOX
AMLAPURA, NusaBali
Tumpukan sampah menggunung di TPA Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, pasca Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih. Diperkirakan, tumpukan sampah upakara bercampur plastik ini sekitar 250 truk dengan perkiraan kiriman antara 10 - 12 truk per hari, selama 21 hari.
Di TPA ini petugas sudah memperketat masuknya sampah jenis plastik tas kresek pembungkus upakara. Caranya, menjaga dan memeriksa di Candi Bentar Agung, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Namun, kenyataannya sampah bercampur plastik tetap menggunung di TPA Banjar Palak.
Penasihat Panitia Karya Agung Jro Gede Artayasa mengakui hal itu. "Sampah jenis plastik itu berasal dari warung-warung penjual makanan. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri," jelasnya kepada NusaBali di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Sabtu (3/5).
Dijelaskan, setiap hari, sejak puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kadasa, Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (12/4), truk yang angkut sampah, dari jaba pasucian Pura Besakih, menuju TPA, melalui jalur khusus, ternyata masih banyak berisi sampah plastik. Satu hal yang disyukuri, lanjut Jro Gede Artayasa, selama Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh tidak pernah turun hujan, kecuali di saat upacara nyineb, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (3/5). Sehingga tidak banyak sampah plastik yang dijadikan alas tempat sembahyang di Pura Penataran Agung Besakih.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengakui, pamedek yang melalui Gedung Parkir Pura Manik Mas, dijamin tidak ada yang lolos memakai pembungkus upakara dengan tas kresek. Kenyataannya tumpukan sampah di TPA tetap bercampur plastik. "Selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, volume sampah per hari rata-rata 10 truk-12 truk. Berbeda dengan sampah di hari-hari biasa, pasokannya hanya 3 truk-4 truk per hari," kata Guts Muliarta.
Pantauan NusaBali, petugas kebersihan di Pura Penataran Agung Besakih yang berjaga-jaga dibagi dua shift, sekali shift dari pagi hingga pagi, beranggotakan 20 pangayah. Delapan pamaksan yang ngaturang ayah, secara bergantian, yakni Pamaksan Batumadeg, Penataran Kawan, Penataran Kangin, Pura Kiduling Kreteg, Pura Basukihan, Pura Banua Kawan, Pura Ulun Kulkul, dan Pamaksan Pura Banua Kangin.
Begitu sampah dituangkan di bak sementara di belakang Bale Pasucian Pura Penataran Agung Besakih, telah ada truk yang mengangkut ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Setiba di TPA Banjar Palak, ternyata sampah yang dituangkan setengahnya sampah plastik. Sampah tersebut yang dibuang telah menggunung, hanya didorong dibuang ke sungai.
Ada belasan pemulung di TPA Banjar Palak. Mereka hanya mengambil sampah botol plastik, sedangkan sampah kresek masih berserakan.7k16